makalah sosiologi
penyimpangan gaya hidup
Kelas X4
Anggota Kelompok
“William Fielding Ogburn”:
1. Adeyan Al Fikri (02)
2. Fitria anwarawati (17)
3. Intan Nurjannah (20)
4. Kiki aprina R. (22)
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
WILAYAH KABUPATEN BANYUWANGI
SMA NEGERI 1 GENTENG
Jl. Kh. Wahid Hasyim No.20 Genteng Banyuwangi, Telp. (0333) 845134
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun laporan yang berjudul “MAKALAH SOSIOLOGI PENYIMPANGAN GAYA HIDUP”
Dalam laporan ini, penulis memaparkan mengenai penyimpangan gaya hidup yang dilakukan oleh masyarakat. Tujuan penulis melakukan pengamatan ini guna mempelajari dampak langsung maupun tidak langsung dari penyimpangan itu, serta faktor-faktor penyebab penyimpangan gaya hidup.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Wijayanti, selaku guru pembimbing yang rela meluangkan waktunya untuk membimbing kami, dalam penyempurnaan makalah ini.
2. Orang tua kami yang selalu mendukung kami dalam pembuatan makalah ini.
3. Semua teman-teman kelas X4 yang memberi dorongan dan semangat untuk kami.
Karena bantuan dan bimbingan Ibu Guru, orang tua, dan teman-temanlah akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk terwujudnya makalah yang lebih baik ke depannya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin...
Genteng, 19 Maret 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul Depan......................................................................................... 1
Kata Pengantar........................................................................................ 2
Daftar Isi................................................................................................. 3
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah.......................................................... 4
1.2 Tujuan.................................................................................... 4
1.3 Manfaat.................................................................................. 4
BAB 2 Data dan Analisa Data
2.1 Definisi Gaya Hidup............................................................... 5 2.2. Macam-macam Penyimpangan Gaya Hidup........................... 6
2.3 Faktor Penyebab Penyimpangan Gaya Hidup........................ 7
2.4 Akibat Penyimpangan Gaya Hidup........................................ 8
2.5 Pencegahan dan Penanggulangan Penyimpangan Gaya Hidup....... 9
2.6 Norma- norma yang Mengatur Penyimpangan Gaya Hidup... 10
BAB 3 Kesimpulan Dan Saran
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 11
3.2 Saran........................................................................................ 11
Lampiran................................................................................................. 12
Daftar Pustaka........................................................................................ 13
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang MAsalah
Dewasa ini, gaya hidup sering disalah gunakan oleh sebagian besar remaja. Apa lagi para remaja yang berada di kota Metropolitan. Mereka cenderung bergaya hidup dengan mengikuti mode masa kini. Tentu saja, mode yang mereka tiru adalah mode dari orang barat. Jika mereka dapat memfilter dengan baik dan tepat, maka pengaruhnya juga akan positif. Namun sebaliknya, jika tidak pintar dalam memfilter mode dari orang barat tersebut, maka akan berpengaruh negative bagi mereka sendiri.
Salah satu contoh gaya hidup para remaja yang mengikuti mode orang barat dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah " Berpakaian ". Masalah berpakaian para remaja masa kini selalu dikaitkan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Karena, sebagian remaja Indonesia khususnya, dalam berpakaian selalu mengkuti mode yang berlaku. Bahkan yang lebih menyedihkan, di stasiun-stasiun tv banyak ditampilkan contoh gaya hidup dalam berpakaian para remaja yang mengikuti mode orang barat. Otomatis bukan hanya remaja Metropolitan saja yang mengikuti mode tersebut, tetapi juga orang-orang yang berada dalam perkampungan atau pedalaman.Maka dari itu kami sebagai pelajar ingin mengidentifikasikan gaya hidup remaja masa kini.
1.2 Tujuan
Tujuan kami mengidentifikasi penyimpangan gaya hidup remaja masa kini adalah
a. Agar mengetahui macam-macam penyimpangan gaya hidup.
b. Agar mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan gaya hidup.
c. Agar mengetahui akibat yang ditimbulkan dari gaya hidup yang menyimpang.
1.3 Manfaat
Manfaat dari mengidentifikasikan penyimpangan gaya hidup remaja pada saat ini adalah:
a. Untuk mengetahui cara pencegahan dari penyimpangan gaya hidup.
b. Untuk mengetahui cara penanggulanganya, jika penyimpangan gaya hidup telah dilakukan.
c. Dan agar mengetahui hukuman-hukuman yang diberikan kepada pelaku penyimpangan gaya hidup baik dari undang-undang negara maupun dari agama.
Bab 2
Data dan Analisa Data
2.1 Definisi Gaya Hidup
Menurut Kotler (2002, p. 192 ) gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia.
Menurut Assael(1984, p. 252), gaya hidup adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of themselves and the world around them (opinions)”.Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).
Sedangkan menurut Minor dan Mowen(2002, p. 282), gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu.
Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001, p. 174) adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.
Dari berbagai pengertian - pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu.
2.2Macam-macam Penyimpangan Gaya Hidup
Bentuk penyimpangan gaya hidup :
1. Sikap Arogansi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arogan berarti sombong dan congkak. Lebih lanjut menurut KBBI, secara psikologi, arogan itu mempunyai perasaan superiotas yang dimanifestasikan dalam sikap suka memaksa atau pongah. Menurut penulis, superiotas adalah perasaan yang merasa lebih dibanding orang lain, padahal belum tentu lebih dan kalaupun ada kelebihan tidak perlu disewenangkan atau dilebih-lebihkan. Hal-hal yang sering dilebihkan tetapi belum tentu lebih yang menjadi karakteristik arogansi misalnya “lebih tinggi”, “lebih kuat”, “lebih memiliki kuasa/pengaruh”, “lebih hebat”, “lebih mengetahui atau lebih pandai atau lebih jago”, “lebih benar” dibanding orang lain dan sebagainya.
Perasaan arogan ini banyak sekali ditemui di masyarakat, di tempat perkuliahan yang intelektualitas menjadi “tuhan”nya pun sering ditemui sikap arogan, misalnya ketika pertama kali masuk kuliah, sering dilakukan orientasi pengenalan kampus yang dilakukan oleh senior terhadap junior yang baru masuk. Walaupun tidak tertulis, senior secara lisan selalu menyatakan slogan-slogan: “Pasal 1 senior tidak pernah salah; Pasal 2 Jika senior salah, lihat Pasal 1). Dengan slogan ini, senior bisa berbuat semaunya terhadap juniornya. Slogan ini juga menunjukan bahwa arogansi sudah bertumbuh kembang dalam masyarakat dan mereka yang ada “diatas” menikmati dan tanpa sadar ikut serta dalam melembagakan sikap arogansi ini.
2. Sikap Eksentrik
Sikap Eksentrik yaitu perbuatan yang menyimpang dari biasanya sehingga dianggap aneh. Seperti anak laki-laki memakai anting atau benda lainnya yang biasa dikenakan wanita, laki-laki yang berambut gondrong, adanya gank motor yang mengganggu ketertiban lalu-lintas dan suka merusak pertokoan, orang memakai tato, kehidupan anak punk, OBLO (Organisasi Bocah Lali Omah), sebagiankaum hawa yang memakai pakaian ketat, minim, dan transparan.
Berbagai penyimpangan gaya hidup tersebut mulai merebak di masyarakat. Masyarakat menganggap ini hal yang aneh, yang melenceng dari norma hukum, agama, adat atau kebiasaan yang tidak boleh kita tiru.
2.3 Faktor Penyebab Penyimpangan Gaya Hidup
Faktor - faktor penyebab perilaku menyimpang, antara lain :
1. Sikap mental yang tidak sehat
Suatu sikap tidak merasa bersalah/ menyesal atas perbuatannya yang menurut masyarakat dianggap menyimpang. Contoh : profesi pelacur, maklar kasus, renternir, dll.
2. Ketidakharmonisan dalam rumah tangga
Disharmonisasi dalam keluarga seperti Broken Home, salah satu anggota keluarga ada yang meninggal, dll. 3. Pelampiasan rasa kecewa
Kegagalan terhadap suatu yang diinginkan dapat menyebabkan perilaku menyimpang sebagai bentuk pelarian masalah. Contoh : narkoba, bunuh diri
4. Dorongan kebutuhan ekonomi
Kemiskinan dan ketidakpuasan terhadap apa yang dimiliki mendorong orang untuk menyimpang seperti mencuri, merampok, melacurkan diri.
5. Pengaruh lingkungan dan media massa
Teman sepermainan, pergaulan, media cetak dan elektronik mempengaruhi perilaku dan tindakan individu
6. Keinginan untuk dipuji
Gaya hidup glamor, sok kaya, sok modern menyebabkan orang cenderung menyimpang seperti korupsi, merampok, menjual diri
7. Proses belajar menyimpang
Interaksi dengan orang lainyang menyimpang akan mempengaruhi pikiran dan kepribadin untuk cenderung menyimpang seperti penggunaan obat, genk motor, merokok.
8. Ketidaksanggupan menyerap nilai dan norma
Ketidaksanggupan menyerap norma ke dalam kepribadian seseorang disebabkan menjalani proses sosialisasi yang salah/ tidak sempurna sehingga tidak sanggup menjalankan peran yang dikehendaki masyarakat.
9. Adanya ikatan sosial yang berlainan
Identifikasi diri dengan kelompok mempengaruhi kepribadian. Jika kelompok yang digauli menyimpang kecenderungan menyimpang lebih besar
10. Proses sosialisasi sub kebudayaan menyimpang
Suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma budaya yang dominan. Perilaku individu dipengaruhi oleh nilai sub kebudayaan masyarakat seperti tempat tinggal dilingkungan kumuh, dekat dengan kompleks pelacuran
11. Kegagalan dalam proses sosialisasi
Keluarga inti maupun keluarga luas bertanggung jawab terhadap penanaman nilai dan norma pada anak. Kegagalan proses pendidikan dalam keluarga menyebabkan terjadinya penyimpangan.
2.4 Akibat Penyimpangan Gaya Hidup
Akibat Penyimpangan Gaya Hidup Antara Lain:
1. Mendorong Meningkatnya Kriminalitas
2. Mengganggu Keharmonisan Keluarga
3. Memicu Kemiskinan
4. Merusak Mental dan Menurunkan Kualitas Kesehatan
2.5 Pencegahan Dan Penanggulangan Penyimpangan Gaya Hidup
1. Tindakan Preventif
Yaitu suatu upaya untuk mencegah tindakan penyimpangan gaya hidup, antara lain :
a. Mendukung dan melaksanakan program wajib belajar
b. Penanaman nilai dan norma-norma (terutam norma agama dan hukum)
c. Menyediakan bermacam sarana untiuk menunjang kegiatan remaja untuk mengalihkan hal-hal negatif
d. Menjalin hubungan baik antara orang tua dan anak daldam keluarga serta antarwarga dalam masyarakat
e. Menciptakan suassana ketterbukaan dan kekeluargaan dalam keluarga dan masyarakat
f. Menyusun undang-undang khusus untuk kesejahteraan dan pelanggaran yang dilakukan anak dan remaja
g. Mendirikan klinik bimbingan psikologis untuk membantu remaja dari kesulitan
2. Tindakan Kuratif
Yaitu suatu tindakan untuk mengatasi suatu penyimpangan gaya hidup, antara lain:
a.Menghilangkan semua penyebab timbulnya kejahatan remaja
b. Perubahan lingkungan dengan mencarikan orang tua asuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi anak
c. Memindahkan anak nakal ke sekolah atau lingkungan yang lebih baik
d. Memberikan latihan bagi remaja untuk hidup teratur, tertib, dan disiplin
e. Memanfaatkan waktu senggang di pusat pelatihan, membiasakan diri bekerja, belajar, dan berekreasi secara sehat dengan disiplin tinggi
f. Menggiatkan organisasi pemuda dengan program keterampilan yang dipersiapkan untuk pasar kerja dan hidup di tengah masyarakat
g. Mendayagunakan klinik bimbingan untuk meringankan dan memecahkan masalah gaya hidup.
2.6 Norma Norma Yang mengatur penyimpangan gaya hidup
Agama
Etikaberbusanakaumadam, tercantumdalam QS. Al-A’rafayat 26,
Yang artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”
(Al-A’raf:26).
Islam melarang umatnya berpakaian glamor, tipis, atau press body. Karena, dengan pakaian tersebut, manusia cenderung mempertontonkan auratnya. Dan jika sampai terjadi pelecehan seksual seperti perzinaan dan pemerkosaan, salah satu faktornya adalah kaum hawa yang memperlihatkan postur tubuhnya. Dalam hal ini, Rosulullah bersabda:
Yang artinya: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya, yaitu: 1.Kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (Penguasa yang kejam). 2. Perempuan-perempuan yang berpakaian, yang telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka itu tidak akan masuk jannah (Surga) dan tidak akan mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.”
(H.R. Muslim)
1. Kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi adalah perempuan yang suka menggunakan rambut sambungan, dengan maksud agar rambutnya banyak dan panjang. Termasuk perkara yang dicela islam.
2. Rambutnya sebesar punuk unta, maksudnya sebutan bagi wanita yang suka menyanggul rambutnya, ini juga demikian perbuatan yang dicela islam.
3. Berpakaian tetapi telanjang maksudnya berpakaian namun tubuh dan auratnya terbuka.
HUKUM
1. “Undang-undang No 14 Tahun 1992 mengatur tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan raya. Bagi yang melanggar pasal ini, akan mendapatkan sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku.”
2. “TMC Polda Metro Jaya memaparkan sebagian denda bagi pelanggaran terhadap UU No. 22 THN 2009 atau UU soal lalu lintas yang baru.” Menurut UU tersebut dapat disimpulkan bahwa siapapun yang melanggar norma ukum tersebuat akan dikenakan sanksi sesuai UU tersebut.
Jadi apabila ada geng motor atau masyarakat yang berperilaku menyimpang dan melanggar lalu lintas akan bikenakan hukuman
ADAT-ISTIADAT
“Menurut adat-istiadat yang ada di Jawa Timur, bahwa masyarakat harus memakai pakaian yang sopan dan tertutup. Kita tidak diperbolehkan memakai pakaian yang menunjukkan aurat. Karena hal itu dianggap tidak sopan dan melanggar norma kesopanan dalam masyarakat. Dan bagi masyarakat yang melanggar, akan dikenai sanksi berupa celaan, cemooh, pengucilan ole anggota masyarakat karena memiliki gaya hidup yang menyimpang.
Bab 3
Kesimpulan dan saran
3.1 kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian mengenai penyimpangan gaya hidup, dapat kita ketahui bahwa penyimpangan gaya hidup telah merebak di tengah kehidupan masyarakat. Dan hal ini sudah menjadi hal yang umum, dan banyak kita temui.
3.2 Saran
Bagi pembaca yang membaca makalah ini, diharap bisa belajar dari makalah yang telah kami buat. Dan diharapkan dari makalah ini, pembaca tahu dampak dari penyimpangan itu sendiri, baik dampak secara langsung maupun tidak langsung.
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Dikutip dari karangan yang ditulis oleh: : Siti Nurhasanah - Peserta Content Contest 2009